lilthomas
Senin, 03 Desember 2012
PELAPISAN SOSIAL
Kata stratification
berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan.
Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang Pelapisan Sosial
menurut beberapa ahli :
· Menurut Pitirim A. Sorokin,
pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya
kelas-kelas tinggi dan kelas-kelasyang lebih rendah dalam masyarakat.
· Menurut P.J. Bouman, pelapisan
sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam
kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut
gengsi kemasyarakatan.
Pelapisan sosial merupakan
pembeda tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam
kelompoknya, jika dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya.
Tinggi dan rendahnya lapisan sosial itu disebabkan oleh bermacam-macam
perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta
kekuasaan dan wewenang.
Pelapisan sosial
merupakan gejala yang bersifat universal. Pelapisan sosial ada kapan pun dan
dalam masyarakat mana pun. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan
bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan pelapisan
sosial pun dapat terjadi dengan sendirinya. Sesuatu yang dihargai dalam
masyarakat dapat berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Dari beberapa pernyataan
diatas dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga
dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujud dari
Pelapisan Sosial yaitu adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar
pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
1. Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau
kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak
mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian
pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke
dalam lapisan yang rendah.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai
kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam
sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat
terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Ukuran kehormatan ini
sangat terasa pada masyarakat tradisional karena mereka sangat menghormati
orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun
orang-orang yang berperilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan
sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati
lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.
Lapisan Masyarakat
terbagi menjadi 3, yaitu:
a) Masyarakat terdiri dari kelas atas dan kelas bawah
b) Masyarakat terdiri dari tiga kelas yaitu kelas atas, menengah
dan bawah
c) Sementara itu ada pula kita dengar: kelas atas, kelas menengah,
kelas menengah bawah, dan kelas bawah
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial
dibedakan menjadi:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social
Stratification) : stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit
mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas
pada mobilitas horisontal saja. Contoh : Rasialis (kulit hitam (negro) yang
dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih).
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social
Stratification) : stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat
besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik
vertikal maupun horisontal. Contoh : Seseorang yang miskin bisa menjadi kaya
jika ia ingin berusaha.
3. Stratifikasi Sosial Campuran : stratifikasi
ini merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Contoh :
Seseorang yang memiliki kasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali,
namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan
rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di
Jakarta.
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan
sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang
disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk
lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan
kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2. Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini
dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini
ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang
diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi ini terdapat 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan
yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang
sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga
atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).
Pelapisan sosial dan
kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita, berbagai masalah dalam
hal apapun pasti tak akan pernah luput dari perbedaan dalam pemberian,
kesamaan, kesetaraan, pembagian yang setimbang dengan yang lainya. Mungkin
semua orang tak heran dengan semua ini karena mereka tak begitu menanggapi
tetapi ada juga yang menanggapinya dan mengkritiknya. Karena bagi yang
mengkritiknya hal itu sangat tidak adil terhadap semua tindakan yang akan
terjadi nanti atau sesudah hal yang terjadi, mereka mau mendapatkan hal yang
sama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
Pengaruh Stratifikasi Sosial
Selain menimbulkan
tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga akan muncul kelas-kelas sosial atau
golongan sosial yang telah kita pelajari pada Modul terdahulu.
Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi
tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan
individu-individu masyarakat sebagai konsekuensi dari adanya perbedaan status
dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya.
Pelapisan masyarakat
mempengaruhi munculnya life chesser & life stile tertentu dalam
masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri. Contoh : orang
kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidupnya, jika
dibandingkan orang miskin (lapisan bawah), dan orang kaya akan punya gaya hidup
tertentu yang berbeda dengan orang miskin.
Contoh pelapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat
Gaya hidup masing-masing
orang pasti berbeda-beda. Ada orang yang hidup dengan gaya mewah, adapula yang
hidup secara sederhana. Pola hidup masyakat tentunya dilatarbelakangi oleh
statusnya dalam masyarakat.
sumber: http://oeebudhi.blogspot.com/2011/11/61-pelapisan-sosial.html