lilthomas Rabu, 31 Oktober 2012


DEFINISI DEMO:
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, demonstrasi adalah pernyataan protes yg dikemukakan secara massal atau unjuk rasa. Dan menurut wikipedia, demonstrasi atau unjuk rasa adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Sedangkan arti dari Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi atau universitas. Jadi berdasarkan arti kata, demonstrasi mahasiswa adalah sebuah pernyataan atau gerakan protes yang dilakukan oleh sekumpulan mahasiswa atau orang yang belajar di perguruan tinggi.

Kemudian jika kita jabarkan lagi subkata dari kata mahasiswa, yaitu kata maha dan siswa. Maha berarti besar/tinggi dan siswa adalah pelajar/ orang yang mempelajari sesuatu. Maka artinya bahwa mahasiswa adalah orang terpelajar yang derajatnya lebih tinggi dari lainnya. Yang mana idealnya merupakan seseorang yang telah matang akal dan pikirannya, dan tau benar baik dan buruk. Sehingga jika kita kembali kepada arti demonstrasi mahasiswa, berarti merupakan demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang mana tentu apa yang dilakukannya adalah untuk sesuatu yang baik.

PENYEBAB:
Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompokmahasiswayang menentang kebijakanpemerintah, atau paraburuhyang tidak puas dengan perlakuanmajikannya. Namun unjuk rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.

DEMO YANG BAIK:
Banyak cara yang dapat di lakukan untuk melakukan demonstrasi secara baik, di mulai melakukan opera kecil-kecilan, memberikan souvenir berisikan simpati kita terhadap kondisi negara yang kita alami dan masih banyak lagi.

TANGGAPAN YANG DIINGINKAN DAN SOLUSI:
Memberi kepastian atau suatu kesepakatan dengan para pendemo dengan secepatnya.

SUMBER:

http://www.statistikawan.com/2009/12/mengulas-demonstrasi-mahasiswa-di.html
http://jayboana.blogdetik.com/2012/03/29/apasih-arti-demonstrasi-sesungguhnya/
http://indraibe.wordpress.com/2012/01/02/berdemonstrasi-yang-baik/

lilthomas


Secara fitrah, masa muda merupakan jenjang kehidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika pemuda- memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda . Pemikiran kritis mereka sangat didambakan umat. Di mata umat dan masyarakat umumnya, mereka adalah agen perubahan (agent of change) jika masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda sekarang ini.

Namun, potensi tinggallah potensi. Ibarat pedang yang sangat tajam, ketajamannya tidak menjadi penentu bermanfaat tidaknya pedang tersebut. Orang yang menggenggam pedang itulah yang menentukannya. Pedang yang tajam terkadang digunakan untuk menumpas kebaikan dan mengibarkan kemaksiatan, jika dipegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, jika berada di tangan orang yang bertanggung jawab, ketajaman pedang itu akan membawa manfaat. Demikian juga dengan potensi pemuda. Potensi yang begitu hebat itu bisa dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan, bisa juga untuk memperkokoh kejahatan dan kedurjanaan. Itulah sebabnya, begitu banyak contoh pemuda-mahasiswa yang berjasa menjadi pilar penentu kemajuan suatu peradaban, tetapi tidak sedikit di antara mereka yang mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi peradaban, dan menghancurkan kemuliaan suatu tatanan kehidupan.
Jadi, potensi yang dimiliki oleh pemuda-mahasiswa haruslah diarahkan untuk menyokong dan mempropagandakan nilai-nilai kebaikan. Seorang pemuda muslim tentunya akan berada di garis depan untuk membela, memperjuangkan, dan mendakwahkan nilai-nilai Islam. Seorang pemuda muslim tidak layak hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan di tengah kemunduran umat yang sangat memprihatinkan ini.

SUMBER:


lilthomas

Jika berbicara tentang pemuda maka yang akan terpikir ada dua hal, yaitu pertama dari segi usia pemuda dapat dilihat dari perkembangan psikologis. Secara psikologis pemuda lebih identik dengan remaja dan dewasa awal. Pada tahap perkembangan ini manusia mempunyai sikap yang lebih memberontak, penuh dengan inisiatif, kreatif, cenderung antikemapanan, dan penuh dengan segala intrik yang bertujuan untuk membangun kepribadian. Kedua lebih kepada jiwa yang dimilikioleh orang yang bersangkutan. Pemuda tidak lagi dibatasi oleh usia dan perkembangan psikologis.

Pemuda lebih dilihat pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang. Jika orang tersebut memiliki jika yang suka memberontak, penuh inisiatif, kreatif, antikemapanan, serta ada tujuan lebih membangun kepribadian, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai pemuda. Acuan yang kedua inilah yang pada masa lalu digunakan, sehingga pada saat itu terlihat bahwa organisasi pemuda itu lebih banyak dikendalikan oleh orang-orang yang secara usia sudah tidak muda lagi, tetapi mereka mempunyai jiwa pemuda. Oleh sebab itu kelemahan dari pemikiran yang kedua itu organisasi kepemudaan yang seharusnya digunakan sebagai wadah untuk berkreasi dan mematangkan para pemuda dijadikan kendaraan politik, ekonomi, dan sosial untuk kepentingan perorangan dan kelompok. Berdasarkan dua pemikiran tersebut, maka timbul pertanyaan untuk mendefinisikan pemuda itu sebaiknya yang mana, didasarkan pada usia atau pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang ?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, dapatlah dilihat dari
berbagai sudut. Perkembangan psikologis memang melihat pemuda didasarkan pada tugas perkembangan seseorang. Pemuda ditinjau dari perkembangan psikologis diwakili oleh remaja dan dewasa awal. Usia berkisar antara 10 sampai 24 tahun (WHO). Sedangkan United Nations General Assembly melihat pemuda adalah individu yang berusia antara 15 sampai 24 tahun. Definisi dari UNGA sama dengan definisi yang diberikan oleh World Bank. Sedangkan National Highway Traffic Administration memberikan batasan pemuda berusia antara 15 sampai dengan 29 tahun. Berdasarkan definisi pemuda ditinjau dari usia dapat dilihat bahwa individu yang berusia diatas 15 tahun dan dibawah 30 tahun. Jika melihat usia, maka pemuda terbagi ke dalam dua fase yaitu fase puber berusia antara 10 sampai 21 tahun, dan fase kedua dewasa awal berusia antara 21 sampai 35 tahun.

Selain didasarkan pada usia pemuda juga dapat dilihat dari sifat/jiwa yang mengiringinya. Jika didasarkan pada sifat maka pemuda mempunyai ciri-ciri :
1. Selalu ingin memberontak terhadap kemapanan. Hal ini lebih disebabkan karena pada usia ini seorang pemuda sedang mencari identitas diri. Keinginan untuk diakui dan ingin mendapatkan perhatian mendorong pemuda untuk berbuat sesuatu yang ”tidak biasa-biasa saja dan sama dengan yang lain”. Ditinjau dari sisi positif perilaku ini akan memunculkan kreatifitas, akan tetapi disisi lain akan muncul penentangan dari pihak lain khususnya pihak orang dewasa yang sudah mapan.
2. Bekerja keras dan pantang menyerah. Sifat kedua ini berhubungan erat dengan sifat pertama. Kerja keras dan pantang menyerah inilah yang mendorong pemuda berlaku revolusioner. Perilaku revolusioner inilah yang memunculkan anggapan bahwa pemuda itu tidak berpikir panjang sehingga akan berpotensi untuk menimbulkan konflik baik itu dengan sesama pemuda maupun dengan orang tua.
3. Selalu optimis. Sifat ini sangat menunjang sifat kerja keras dan pantang menyerah. Sifat optimis ini akan mendorong pemuda selalu bersemangat berusaha untuk mencapai cita-citanya.
Berdasarkan dua tinjauan tersebut, mendefinisikan pemuda itu tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena tidak hanya dari sisi usia bahwa seorang individu dikatakan muda, akan tetapi juga harus ditunjang oleh sifat/jiwa yang berbeda dengan golongan usia lainnya. Seseorang yang berusia muda belum tentu dapat dikatakan pemuda jika sifat/jiwanya tidak mencerminkan seorang pemuda. Demikian juga sebaliknya seseorang yang sudah tidak masuk kategori muda secara usia belum tentu tidak mempunyai sifat/jiwa seperti pemuda pada umumnya. Untuk lebih mudahnya definsi pemuda haruslah didasarkan pada usia yaitu usia antara 13 sampai 35 tahun dan harus mempunyai sifat/jiwa pemberontak, pekerja keras, pantang menyerah, serta selalu optimis.

Kiprah Pemuda Indonesia
Kiprah pemuda Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan sejarah Indonesia. Semua perkembangan sejarah Indonesia hampir selalu dimulai dari kiprah pemuda. Berdirinya Budi Utomo tidak terlepas dengan keinginan para pemuda pada saat itu untuk keluar dari belenggu penjajahan. Budi Utomo ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda. Demikian juga pada masa perjuangan melawan penjajah kirpah pemuda sangat terasa. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan pemuda dalam memanggul senjata dengan membentuk Tentara Pelajar Indonesia. Selanjutnya kiprah pemuda semakin nyata dalam perjalanan mengisi kemerdekaan. Jatuhnya orde lama dan orde baru tentunya tidak terlepas dari peran pemuda secara keseluruhan dan mahasiswa secara khususnya.
Kiprah pemuda Indonesia ternyata tidak hanya di sektor politik dan di dalam negeri, akan tetapi juga merambah sektor-sektor lainnya. Berbagai prestasi gemilang baik itu dalam olah raga, seni, maupun akademik sudah dibuktikan oleh pemuda Indonesia. Di bidang olah raga siapa tidak Rudy Hartono, Liem Swie King sampai Taufik Hidayat. Demikian juga dari Elly Pical dan Chist John. Mereka tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi sudah merambah ke negara-negara lainnya. Di bidang seni siapa tidak mengenal Ruth Sahanaya sampai Gita Gutawa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Yang paling membanggakan juga ternyata intelektual muda Indonesiapun tidak ketinggalan dalam mengharumkan nama Indonesia. Sudah banyak medali dan penghargaan lain yang diraih intelektual muda Indonesia pada kancah Olimpiade Akademik seperti Olimpiade Fisika, Kimia, Asstronomi, dan Matematika. Kiprah para pemuda ini di kancah dunia tentulah membanggakan nama Indonesia ditengah keterpurukan negeri ini akibat korupsi dan kesalahan urus lainnya. Tinggallah bagaimana negara ini dapat menjaga aset berharga bangsa ini agar disaat nanti dapat menjadi contoh bagi pemuda-pemuda lainnya dari generasi berikutnya untuk berprestasi minimal sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya. Inilah salah satu tugas dari Menegpora.

SUMBER:


lilthomas Senin, 08 Oktober 2012


Permasalahan Yang Terjadi Dalam Keluarga :
contoh kasus:

Sabtu (3/3) siang, jasad Iskandar Naro (51) dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Karet. Ayah tiga anak itu tewas gantung diri di salah satu kamar rumah orangtuanya di Jalan Warga Nomor 1A, RT 15 RW 03, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat.
Tak ada satu pun pihak keluarga yang bersedia memberikan keterangan terkait kondisi Iskandar sebelum gantung diri. Menurut beberapa warga, Iskandar dikenal sebagai pengacara. Dia bersama istri dan ketiga anaknya tinggal di Bintaro.
Kematian Iskandar menjadi peristiwa bunuh diri yang kelima selama sepekan ini di DKI Jakarta dan Bekasi.
Empat peristiwa sebelumnya terjadi di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Bekasi. Kasus pertama adalah bunuh diri yang dilakukan seorang auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Dedek Purwana Cahya (37), dengan cara terjun dari lantai 12 di kantornya di Jalan Pramuka, Jakarta Timur.
Kemudian, ditemukan lagi seorang laki-laki berusia 30-an tahun yang tewas gantung diri di langit-langit rumah kontrakannya di Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
Di Bekasi, seorang perempuan, Yayat Rohayati (50), gantung diri di kamar mandi rumah kontrakannya, di Kampung Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara. Bahkan, seorang anak, RS (15), di Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, juga nekat gantung diri di kamar mandi.
Data bunuh diri di Polda Metro Jaya menunjukkan tak ada perubahan signifikan terkait jumlah orang bunuh diri setiap tahun. Pada 2009 tercatat 105 orang bunuh diri, tahun 2010 ada 119 orang bunuh diri, dan tahun 2011 sebanyak 99 orang bunuh diri. Gantung diri merupakan modus terbesar yang dilakukan korban bunuh diri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, bunuh diri yang terjadi di Jakarta dan wilayah sekitarnya sebagian besar dipicu masalah internal keluarga. ”Umumnya korban yang bunuh diri itu sedang terbelit masalah di dalam keluarganya,” ujarnya.
Rikwanto memberikan contoh kasus bunuh diri RS. Belakangan diketahui, korban menggantung diri karena ingin memiliki telepon seluler pintar seperti Blackberry. Karena keluarganya tak mampu dan komunikasi di dalam keluarganya juga sangat minim, RS akhirnya menunjukkan sikap dengan gantung diri.
Menurut dokter kesehatan jiwa di Rumah Sakit Duren Sawit, Joni H Ismoyo, kunci utama untuk mengurangi ketegangan jiwa adalah menjalin komunikasi yang lancar antar-anggota keluarga. ”Bunuh diri itu antara lain akibat orang tak dapat membagi masalah hidupnya sehingga melakukan tindakan fatal,” katanya. (Madina Nusrat)
komentar:

Kurang dewasanya orang tua dalam menyingkapi suatu masalah, yang hanya mementingkan ke egoisannya masing masing tanpa memikirkan perasaan anaknya atau orang yang di cintainya dan juga himpitan ekonomi yang memacu itu semua. Dampak dari itu adanya suatu peceraian ataupun kekerasan dalam rumah tangga dan juga ada yang berakhir dengan kematian.

sumber:

lilthomas

Hubungan Permasalahan Dalam Keluarga Di Masyarakat :

Jelas ada, apa lagi dimana ia masih remaja yang mana kita ketahui masa remaja dimana ia lagi mencari jati diri. Dan belum bisa mendapatkan permasalahan keluarga yang cukup besar seperti perceraian ke dua orang tuanya atau kurangnya perhatian dari orang tuanya, damapaknya kemasyarakat seperti sekarang ini tawuran dimana mana, kurang adanya rasa empati, dan emosi yang meledak ledak.

lilthomas

Keluarga ideal :

Bagi saya keluarga ideal itu diamana suatau keluarga yang menjada ke hamonisan keluarganya dan tanpa adanya ego sebelah pihak. Lebih memrencanakan masa depan keluarganya seperti memiliki 2 anak dan lebih mementingkan kebutuhan keluarganya.

lilthomas


Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

Definisi keluarga menurut :
Duvall dan Logan ( 1986 ) :Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.2.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanyahubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya

Masyrakat berasal dari bahasa arab yaitu musyarak. Masyarakat memiliki arti sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau terbuka. Masyarakat terdiri atas individu-individu yang saling berinteraksi dan saling tergantung satu sama lain atau di sebut zoon polticon. Dalam proses pergaulannya, masyarakat akan menghasilkan budaya yang selanjutnya akan dipakai sebagai sarana penyelenggaraan kehidupan bersama. Oleh sebab itu, konsep masyarakat dan konsep kebudayaan merupakan dua hal yang senantiasa berkaitan dan membentuk suatu sistem.
Arti Definisi / Pengertian Masyarakat

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.


http://batasakhirketikan.wordpress.com/2011/10/14/1-definisi-individu/
http://ml.scribd.com/doc/45726686/DEFINISI-KELUARGA
http://batasakhirketikan.wordpress.com/2011/10/14/4-pengertian-masyarakat/